Senin, 30 Mei 2011

Sembilan Sebab Hubungan Tidak Mampu Bertahan

1. Menipu
Menipu adalah "pembunuh" utama dalam sebuah perhubungan. Ia umpama ledakan gunung berapi yang meletus hebat. Ada yang menipu untuk "menyelamatkan" sebuah perhubungan, namun mereka tidak mahu hati pasangan terluka. Sesetengah orang tidak dapat menerima bahawa hati mereka telah dipermainkan.
2. Harapan / Kebebasan
Ada pasangan meletakkan harapan yang sangat tinggi kepada pasangannya malah mereka bergantung penuh kepada pasangan. Ada lelaki menyukai hal ini tetapi ada juga yang sebaliknya. Di sinilah timbulnya konflik yang mungkin menyebabkan hubungan terputus di tengah jalan. Ada pula lelaki yang inginkan kebebasan, tetapi dikongkong. Hal-hal beginilah membuatkan perhubungan tersekat.
3. Terlalu Memikirkan Aspek Perkahwinan
Perhubungan yang sihat biasanya berlangsung dalam suasana yang sangat harmonis. Ia perlu diisi dengan kasih sayang dan sikap saling memahami. Bila semua ini ada barulah perhubungan boleh sampai ke peringkat serius. Tapi sesetengah wanita, yang baru saja berkenalan terus saja mengharap akan ia berakhir dengan perkahwinan. Mereka takut jika perhubungan dijalinkan hanya sia-sia sahaja. Jadi kalau timbulnya konflik ini, perhubungan boleh menjadi putus.

4. Mengungkit Hal Yang Lalu
Menjadi kepantangan bagi sesetengah orang untuk mengungkit hal-hal yang lepas. Apatah lagi jika mengungkit akan kekasih lama. Belajarlah dari kesilapan, jangan mengungkit kisah lalu kalau anda sayangkan perhubungan.
5. Berbeza Pendapat
Dalam menjalin sebuah perhubungan, perbezaan pendapat memang sering terjadi. Kita mempunyai idea yang berbeza dengan pasangan dan hal-hal inilah yang membuatkan pasangan sering berbalah. Ada yang mempunyai cita-cita tetapi tidak dapat ditunaikan hanya kerana pasangan tidak mengizinkan. Itu adalah antara perkara yang boleh membantutkan sesebuah perhubungan.
6. Status Yang Tinggi
Ada sesetengah pasangan sangat gembira dengan perhubungan yang dijalinkan. Mereka sangat bahagia namun ada sesetengahnya begitu mementingkan status diri. Mereka memilih pasangan yang dirasakan sangat sesuai dengan diri mereka.
7. Hal-hal Yang Menyakitkan Hati
Ada perkara yang dibuat oleh pasangan memang menyakitkan hati. Malah sanggup melakukan hal-hal bodoh semata-mata mahu menyakiti hati orang lain. Jadi kalau inilah yang terjadi, hubungan anda pasti tidak akan bertahan lama.
8. Kehidupan Yang Sangat Mendesak
Ada sesetengah pasangan memang suka menyusahkan pasangannya. Mereka sering memberikan masalah dengan membuat pelbagai perkara hingga ia menyakiti hati pasangan. Kehidupan yang sangat terdesak ini adakalanya membuatkan perhubungan tidak berlangsung dengan baik.
9. Kawan-kawan dan Keluarga
Tidak mustahil, kawan-kawan dan keluarga juga boleh membuatkan sebuah perhubungan menjadi tidak stabil. Pengaruh dari kawan-kawan dan keluarga boleh mempengaruhi keputusan. Jangan salah sangka, orang yang anda sayang pun boleh terlepas dari tangan jika keluarganya tidak menyukai anda.

Selasa, 24 Mei 2011

Renungan Detik-Detik Menjelang kematian

Berikut ini merupakan sebuah kisah yang mungkin bisa menjadi renungan tentang kematian bagi kita.

Detik-Detik Menjelang Kematian

Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung shalat.

Sementara anak-anak dan istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi-sepoi yang menghembus tepat di muka saya.

Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba-tiba sudah berdiri di depanku.

Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba itu. Sebelum sempat bertanya siapa dia, tiba-tiba saya merasa dada saya sesak, sulit untuk bernafas.

Namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.

Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan-pelan dari dadaku, terus berjalan ke kerongkonganku. Sakittttttttt .........sakit..... rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya,... Oh Tuhan ! ada apa dengan diriku.....

Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku...

Kkhh........ khhhh.... .. kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakit..

Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras. Mataku terbelalak. Air mataku seolah tak berhenti.

Tangan dan kakiku kejang-kejang sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu... pergi... berlalu begitu saja.... hilang dari pandangan.

Namun setelah itu, aku merasa aku jauh lebih ringan, sehat, segar, cerah... tidak seperti biasanya.

Aku heran, istri dan anak-anak ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba-tiba terkejut berhamburan ke arahku. Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya membiru. Siapa dia???????... Mengapa anak-anak dan istriku memeluknya?? Sambil menangis... mereka menjerit... histeris... terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi...

Siapa dia.........?????

Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan.... dia........ dia....... dia mirip dengan aku.... Ada apa ini Tuhan...????

Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu.... Aku mencoba merangkul anak-anak ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.

Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini.. Aku mulai berteriak... ..tapi mereka seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku...

Dan mereka terus-menerus menangis.... Aku sadar.. Aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku. Aku telah mati... Aku telah mati.

Aku telah meninggalkan mereka. Tak kuasa aku menangis.... berteriak....

Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku. Aku sangat sedih.. Selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan untuk membimbing mereka.

Tapi waktuku telah habis. Masaku telah terlewati. Aku sudah tutup usia pada saat aku
terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.

Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga, dan lain-lain.

Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah.

Semoga kisah di atas dapat menjadi renungan dan hikmah untuk kita bahwa kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh Allah swt. Untuk itu marilah kita mempersiapkan diri kita agar kita dapat dipanggil oleh Sang Khalik dalam keadaan Khusnul Khatimah dan dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Amin.

Sumber: muslim forum dan islam forum